Minggu, 12 Januari 2014

FTV "NADA NADA CINTA CHARLY"

setiagresik.blogspot.com -
sinopsis ftv NADA NADA CINTA CHARLY..
Dibaca ya SETIAKU
Berbekal gitar tua pemberian Abah
tercinta di kampung, tekad Charlie
menginjakkan kaki di Jakarta.
Tekadnya satu, menjadi penyanyi
ternama. Namun, ternyata Jakarta
tak semudah dibayangkan. Baru saja
turun dari bis, tas berisi bajunya
lenyap karena dia tertidur pulas di
terminal. Bingung dan panik, karena
tak punya pakaian.
Saat menghubungi teman yang
mengaku sudah sukses hidup di
Jakarta dan bersedia ditumpangi di
rumahnya, ternyata bohong besar.
Teman tersebut juga tinggal
menumpang dengan teman lainnya di
sebuah rumah petakan. Charlie mulai
panik, apa yang akan dilakukan.
Harus tinggal dimana dia?
Saat itulah dia bertemu dengan Tegar
penyanyi cilik bersuara indah yang
mengamen dari satu bis ke bis
lainnya, dari satu rumah makan ke
rumah makan lainnya, dari satu
rumah ke rumah lainya. Tegar tengah
dikejar seorang preman yang hendak
mengambil hasil jerih payahnya.
Melihat itu Charlie langsung
membantu Tegar dan preman itu pun
tak berani melawan lagi karena
Charlie punya ilmu silat diatasnya.
Charlie mulai bersahabat dengan
Tegar. Tegar mengajaknya pulang ke
rumahnya yang kecil dan sempit, di
gang sempit. Melihat Tegar
membawa teman yang dari kampung
dan pengangguran, Yuni, kakak Tegar
langsung tak suka. “Gar, kamu udah
kere,harusnya berteman ama orang
kaya, punya kerjaan, jadi elo bisa
kecipratan kaya dan idup kita juga
terangkat, “ kata Yuni judes.
Charlie tersinggung, tapi Tegar
menenangkan hatinya dengan
mengatakan bahwa kakaknya itu
mulutnya aja yang pedes dan
wajahnya jutek tapi hatinya baik.
Maka Tegar menyarankan agar
Charlie dengerin aja apa kata-
katanya. Beruntung disamping rumah
mereka ada kontrakan sepetak
kamar, maka Charlie pun mengontrak
di rumah itu yang pemiliknya janda
genit, Mpok Indun.
Mpok Indun selalu mengganggu
Charlie dan bermaksud menjadikan
Charlie sebagai pengganti suaminya,
tapi Charlie berusaha menolak
secara halus. Dia ingin sukses di
Jakarta. Ia janji pada almarhum
ayahnya untuk menjadi orang sukses
biar bisa bantu ibu dan adik-adiknya.
Karena Charlie bisa menyanyi, maka
Tegar mengajak mengamen, tapi
Charlie tak mau dengan alasan ingin
jadi penyanyi rekaman. Tegar
tertawa sambil bilang di Jakarta
banyak yang mimpi seperti itu dan
semua berakhir hanya mimpi. Kata
Tegar, mending ngamen aja untuk
menyambung hidup untuk sementara
waktu. Maka Charlie berusaha
mengikuti nasehat Tegar, jadi
pengamen.
Sejak itu, Charlie harus berjuang
menghadapi berbagai problema hidup
di ibukota yang ternyata tidak jarang
sangat keras, seperti diusir dari

Related Posts by Categories

Template by:
Free Blog Templates